Ketika Allah menciptakan Adam dan memerintahkan malaikat sujud di hadapannya, mereka semua sujud kecuali iblis. Iblis kemudian dikutuk. Tanggapan iblis adalah meminta Allah menangguhkan hukuman sampai tiba hari dihidupkan kembali. Dengan demikian, ia memiliki kesempatan untuk membuat manusia berbuat dosa dan menyimpang dari batasan yang ada. Dengan penangguhan dari Allah, ia berjanji akan melakukan hal-hal yang dapat menggelincirkan umat manusia.
"Iblis menjawab, ‘Kerana Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’" (al-A’raaf: 16-17)
"Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.’ Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata." (an-Nisaa': 119)
Siapa yang tidak berhati-hati terhadap tipu daya iblis dan tidak dapat melindungi dirinya dari pujuk rayu iblis, ia akan mudah dikalahkan oleh iblis. Karena itu, seorang mukmin harus mewaspadai keberadaan iblis, sebagaimana dijelaskan, "Sesungguhnya, syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), kerana sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (Faathir: 6)
Orang-orang beriman harus selalu berhati-hati terhadap keberadaan iblis kerana dialah yang menjadi sasaran utamanya. Syaitan tidak berkeinginan untuk membuat orang-orang kafir melampaui batas karena mereka sudah berpaling dan menjadi sekutunya. Dia berusaha keras membanting tulang untuk melemahkan orang-orang yang beriman sehingga menghalangi mereka untuk menyembah Allah. Itulah sebabnya mengapa orang-orang beriman diingatkan berulang-ulang untuk melawan syaitan yakni melawan hawa nafsu,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah kerana kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, nescaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (an-Nuur: 21)
Sebagaimana yang Allah berfirman dalam Al-Quran, orang yang beriman dengan sebenar-benarnya itu tidak akan terpengaruh oleh pujuk rayu iblis. Akan tetapi, siapa yang lemah dan tidak berbuat kebaikan akan dengan mudah terpengaruh oleh bisikannya. Janganlah lupa bahawa iblis akan terus-menerus berusaha keras menyebarkan kejahatannya. Orang-orang beriman harus selalu bersama-sama saling mengingatkan untuk selalu mengingat Allah swt. di mana pun dan kapan pun kita berada.
Edit dari petikan ebook "Yakinlah Allah Dekat Bersama kita"
Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami untuk melawan nafsu dan menangkanlah kami, jangan biarkan kami dikalahkan dengan musuh batin umat Islam, iblis la'natullah..
0 comments:
Post a Comment